Materialisme Dialektika


Berbarengan dengan cara pandang materialis dan pengetahuan ilmiah bergerak maju dan menjadi penting pada waktu kebangkitan kapitalisme (abad 17 dan 18) materialisme mengambil bentuk materialisme mekanis. Yakni, bahwa alam dan masyarakat dilihat sebagai sebuah mesin raksasa di mana bagian-bagiannnya bekerja secara mekanis. Pandangan ini memudahkan orang memahami bagian-bagian dari sesuatu hal dan bagaimana mereka "bekerja", tetapi hal ini tidak mampu menjelaskan asal-usul dan perkembangan sesuatu hal.
Namun demikian, akibat perkembangan masyarakat yg cepat pada saat itu, perubahan sesuatu hal tidak bisa diabaikan begitu saja. Ilmu Alam pada jamannya Marx dan Engels membuat lompatan besar dalam memahami perkembangan, memahami perubahan dan transformasi dalam tubuh alam. satu contoh kunci soal ini adalah teori Evolusi Darwin, yang memperlihatkan bagaimana bentuk-bentuk kehidupan bergerak, berubah secara kualitatif sepanjang beberapa tahun. Ilmu Alam kemudian mulai menggunakan konsep dialektika (paling kurag secara implisit), menegaskan kembali perkembangan, kontradiksi dan transformasi dalam memahami materi dan kehidupan. Seperti yg ditulis oleh Engels,
"Alam adalah batu uji dialektika, dan harus dikatakan bahwa ilmu pengetahuan modern sudah melampaui ujian ini dengan bahan-bahan yng sangat kaya dan melimpah, dan dengan demikian memperlihatkan bahwa pada bagian yg menentukan alam bekerja secara dialektik..." (Anti-Duhring) MD (10)
Namun demikian, perubahan dan perkembangan bukan saja konsep yang penting ntuk memahami alam, tetapi konsep-konsep ini secara sadar bisa diterapkan atas seluruh area kenyataan, khususnya, pekrmbangan masyarakat. Marx dan Engels mewarisi periode kamjuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan dari filsafat dialektik hegel (yang secara berat dipengaruhi oleh idelisme) dan merumuskan pandangan dialektika materislis secara sistematik.
Prinsip dialektika dijabarkan dari analisa bagaimana dunia sebenarnya berkembang; jadi bukan sekadar jatuh dari pikiran orang. Jadi dialektika bukanlah skema yg dipaksakan atas kenyataan, tapi ia merupakan seperangkat prinsip-prinsip ilmiah untuk memudahkan orang memahami kompleksitas perubahan dan perkembangan.
Metode dialektika hanya dapat dipahami dalam pertentangannya dengan cara pandang metafisik. berikut ini diringkaskan ciri-ciri pokok dialektika dan melawankannya dengan cara pandang metafisik.

(1) Inter-koneksi atau saling hubungan

Dunia merupakan kesatuan, keseluruhan yg saling berhubngan di mana semua hal saling berkaitan dan bergantung. Sebaliknya, metafisika melihat bahwa dunia sebagai kumpulan hal yg berdikari, independent, terpisah.
Seorang MD dan metafisika, seabagai misal akan mengambil pendekatan yg berbeda dalam memahami seorang individu. Seorang metafisika akan bertanya apa yg dipirkan orang itu, apa aktivitas mereka, bagaimana penampilannya, apa yg mereka sukai dan apa yang tidak disukai, dan seterusnya. tetapi seorang MD akan berusaha memahmi orang tersebut dengan memeriksa hubungannya dengan orang lain dan dunia sekitarnya dan memperlihatkan pengalaman orang tersebut sebagai bagian dari keluarga tertentu, kelas tertentu, ras dan masyarakat tertentu.
Arti penting pendekatan yg berbeda-beda ini adalah bahwa jika metode MD memudahkan menemukan mengapa sesuatu itu dengan menganalisa konteks darimana mereka muncul dan saling hubungan dengan sesuatu yg lain; sementara itu seorang pendekatan metafisika hanya menjelaskannya pada tingkat menggambarkan sesuatu sebatas dari dirinya sendiri.

(2) Materi

Materi selalu dan terus-menerus dalam gerak. Dunia ini ada dalam keadaan gerak dari dia ada, berkembang, berubah dan lenyap. Metafisika memandang bahwa dunia ada dalam keadaan diam, segala sesuatu statik, diam, tetap dan tak berubah.
Jadi MD dan metafisika memiliki pandangan yg berlawanan mengenai kapitalisme yg permanen. Perbedan ini jelas menunjukkan pendirian konsevatif metafisika dan pendirian revolusioner dari dialektika. Pendekatan metafisika secara implisit mempertahankan bahwa "tak ada sesuatu pun yang berubah di dunia ini" dan "ini adalah dunia yg terbaik dari semua kemungkinan yg ada" dalam pandangannya atas kapitalisme sebagai sistem yg permanen. Ini semua menyatakan bahwa pemilikan pribadi dan persaingan bebas sebagai kebal-nilai (tak dapat dibantah), dan bahwa nilai-nilai ini berasal dari kualitas sifat manusia seperti persaingan, ketamakan dsb. MD mempunyai pandangan yang panjang dan obyektif atas bentangan sejarah dan mengakui bahwa kapitalisme tidak selalu ada, dan bahwa ia telah mendominasi dunia selama ratusan tahun, dan selanjutnya ia dalam proses digantikan oleh sosialisme. Tidak ada satupun sistem sosial yg permanen, apa yang tetap adalah perkembangan dan transformasi masyarakat secara terus menerus.

(3) Kontradiksi

Kontradiksi internallah yg secara mendasar menentukan pertumbuhan dan perkmbangannya. faktor-faktor ekternal dan kekuatan-kekuatan luar meletakkan kondisi material bagi sesuatu hingga ia berkembang, tetapi tidak menentukan watak mendasar sesuatu, dan bukan merupakan penyebab pokok geraknya.
Menegaskan kontradiksi internal sebagai dasar perkembangannya berarti melihat sesuatu sebagai "persatuan dari aspek-aspek yg berlawanan" di mana keduanya saling berlawanan dan bersatu, dan pertarungan adalah sumber dari gerak sesuatu. Jadi kapitalisme terdiri dari kesatuan dari hal-hal yg berlawanan, yakni kaum borjuis dan kelas pekerja. Di bawah kapitalisme, dua kelas ini adalah tergantung satu sama lain, yaitu memiliki kepentingan yang berlawanan dan karena itu terlibat dalam perjuangan kelas yg terus-menerus. Pertarungan antara kelas dalam masyarakat kapitalis ini yang menyebabkan perkembangan dan transformasinya.
Hanya dengan memahami persatuan dan perjuangan dari aspek-aspek internal yang saling berlawanan ini barulah kita bisa paham mengapa sesuatu terus berubah.
Ini akan jadi jelas jika kita kontraskan dengan metafisika yang melihat sesuatu sebagai kesatuan dalam dirinya sendiri dan menjelaskan terjadinya perubahan sebagai akibat faktor-faktor luar. Misalnya, kaum borjuis menggunakan metafisika untuk menjelaskan revolusi di dunia tertindas sebagai akibat "Iblis kekaisaran Soviet", atau akibat campur tangan luar komunis subversif. Tentu saja, ini adalah penolakan menyeluruh atas kontradiksi internal dalam masyarakat-masyarakat tersebut yg menyebabkan revolusi.

(4) Kuantitas ke dalam kualitas

Sesuatu (barang atau peristiwa) berkembang melalui perubahan secara kuantitatif yg pada umumnya bertahap dan secara halus; dan secara kualitatif berubah secara sekonyong-konyong yang merubah menjadi sesuatu yang baru. Perubahan kualitatif merupakan hasil akumulasi/penumpukkan perubahan kuantitatif dan membawa perkembangan progresif dari sesuatu yang lama/tua menjadi baru, dan dari sederhana menjadi kompleks.
Metafisika, pada tingkat tertentu mengakui perubahan, hanya melihat perubahan kuantitatif di mana sesuatu tumbuh menjadi lebih besar, lebih kecil, lebih kuat, lebih lemah dsb, dan masa lalu mengulangi dirinya sendiri. pandangan metafisika menolak perubahan kualitatif yang merubah sesuatu dan mendorong maju menjadi sesuatu yang baru.
Perubahan dialektik yang bergerak dari kuantitas ke kualitas niscaya terjadi dalam banyak bidang. Esai Stalin menyebutkan hal ini, termasuk contoh yg menyolok mata adalah evolusi. melewati adaptasi dan perkembangan selama ratusan tahun, spesies awal berubah secara kualitatif menjadi spesies baru, homo sapiens atau manusia. Dalam kehidupan sehari-hari dari perubahan kuantitas ke kualitas, contohnya adalah bagaimana air, secara bertahap berubah menjadi lebih panas atau lebih dingin (perubahan kuantitas) berubah menjadi uap atai es (berubahan secara kualitas).
Dan dalam soal masyarakat juga terdapat jurang perbedaan yang memisahkan pandanagan metafisika yg konservatif dengan pandanagn dialektika yg revolusioner mengenai bagaimana dunia berubah. Sudah tentu, dalam dunia sosial perubahan terjadi tidak secara otomatis sifatnya, sebagaimana terjadi dalam alam. Perubahan sosial disebabkan oleh rakyat melalui aksi dan saling aksi. Jadi, pandangan rakyat yg menentukan apa jenis perubahan dan bagaimana dilakukan, dibentuk oleh kondisi sosial mereka dan kedudukan kelasnya.
Cara pandang metafisika kelas berkuasa perubahan revolusioner dan kualitatif dalam perubahan masyarakat dan berpendirian bahwa perubahan secara bertahap, gradual, perubahan kuantitaif lah yang diperlukan untuk mengembangkan dan menyempurnakan masyarakat kapitalis sekarang ini.
Pandangan MD dari kelas pekerja, di pihak lain, memandang perubahan kualitatif, revolusioner sebagai puncak perjuangan untuk mengembangkan medan memajukan masyarakat. Kehendak revolusi bukan untuk menyempurnakan kapitalisme, melainkan untuk menggantikannya dengan sosialisme. MD (16)
Relevansi pertarungan antara Dilektika dan Metafisika dengan Perjuangan kelas
Contoh-contoh sebelumnya sudah menggambarkan bagaimana pandangan metafisika atas masyarakat mewakili kepentingan kaum borjuis. Hal ini tidak mengejutkan karena keinginannya (dan juga kelas-kelas berkuasa sebelumnya) untuk mamamerkan kepentingan kelasnya sebagai permanen dan tak berubah. Kelas borjuis tak pernah henti-hentinya menganjurkan cara berpikir metafisika kepada kelas pekerja, sebagai usaha untuk membuktikan bahwa sistem kapitalis berharga dan permanen dan menyingkirkan adanya pertentangan kelas.
Cara berpikir metafisika juga menyusup ke dalam gerakan revolusioner sendiri, dalam bentuk pikiran yang menganjurkan jalan damai, reformis dan evolusioner dari kapitalisme ke sosialisme. Mereka ini gagal dan tidak mengakui bahwa revolusi sosialis sebagai perubahan kualitatif bagi masyarakat kapitalis.
Bagi kelas pekerja, dialektika merupakan alat penting untukmemahami mengapa dunia seperti sekarang ini, menganlisanya bagaimana ia berubah dan mengerti bagaimana rakyat yang sadar bisa merubahnya.


KESIMPULAN


Sebelum pendirian MD oleh Marx, bentuk materialis yang ada adalah pandangan yang mekanis, non-dialektika, dan Hegel, seorang dialektikus, menganjurkan versi idealis dari dialektika. Kaum filsuf tidak mampu mengembangkan materislisme yang konsisiten dan meneyeluruh karena pada analisa akhir, mereka menerima pandangan borjuis yang ada. Mereka tidak sudi melihat secara lengkap, termasuk privelese kelas, hak milik perorangan dan ketimpangan sosial sebagai faktor bagi perubahan sosial.
Marx dan Engels akhirnya berhasil mengembangkan sintesis materialisme dan dialektika sebab mereka mendasarkan filsafatnya pada aspirasi revolusioner dan cara pandang kelas pekerja. kelas pekerja memiliki kepentingan dalam memahami masyarakat sebagaimana adanya "tanpa terkecuali" dan sebuah kelas untuk perubahan, termasuk perubahan revolusioner, dapat menjadi kekuatan pembebas.
MD adalah filsafat revolusioner kelas pekerja. Ia memberikan arah umum bagi dunia dan peranan manusia dan menyediakan seperangkat prinsip-prinsip ilmiah untuk menjawab masalah-masalah politik dan parktis; namun demikian ia menyediakan kerangka yang pasti untuk memperoleh jawaban. Juga MD merupakan dasar-dasar dari semua teori Marxis dan pandangan khusus terhadap sejarah, ekonomi dan politik.
Studi kita yg singkat sudah meletakkan garis besar MD, arti petingnya filsafat Marxis dalam memahami dunia, perjuangan kelas dan kerja politik di mana kita terlibat. Untuk bisa paham sepenuhnya sudah tentu harus dilanjutkan dalam proses yang akan terus berjalan, dan mendalaminya dalam studi dan praktek.

0 komentar:

Posting Komentar